Selasa, 29 April 2014

UPAYA PENANGGULANGAN KERUSAKAN RAWA





Dari kerusakan ekosistem rawa yang telah terjadi akan mengakibatkan terjadinya berbagai bencana, salah satunya adalah banjir. Untuk penanggulangannya maka dapat menggunkan siklus pengolaan bencana. Dimana siklus ini mempunyai beberapa tahapan yaitu: pencegahan, mitigasi, persipan, respon, penyembuhan dan pembangunan kembali.Semua tahap ini saling terkait dalam sebuah siklus sehingga satu tahap tidak akan efektif tanpa kehadiran yang lainnya. Dengan kata lain, tahap sebelum kejadian-pencegahan, persiapan, dan mitigasi sama pentingnya dengan respon, penyembuhan dan pembangunan kembali.
Untuk menghindari kerusakan lingkungan yang semakin parah dan menjadikan lahan rawa tersebut menjadi produktif lagi, maka perlu diadakan upaya rehabilitasi. Disamping perencanaan, pengelolaan dan pemanfaatan yang sebaik-baiknya, pengembangan rawa memerlukan penerapan teknologi yang sesuai, pengelolaan tanah dan air yang tepat. Pemanfaatan serta pengeloaan yang tepat dengan karakteristik, sifat dan kelakuan serta pembangunan prasarana, sarana pembinaan sumber daya manusia dan penerapan teknologi spesifik lokasi diharapkan dapat mengubah lahan tidur menjadi lahan produktif.
Upaya lain untuk meminimalisasi rusaknya ekosistem rawa diperlukan berbagai upaya dengan model pelestarian yang tepat untuk mencapai keberhasilan. Hal ini penting dilakukan, karena upaya yang dilakukan instansi terkait sering mengalami kegagalan. Upaya pelestarian yang bersifat topdown yang mengesampingkan unsur masyarakat ternyata mengakibatkan ketidakberhasilan. Padahal keberadaan masyarakat sekitar ekosistem rawa sangat berpengaruh terhadap pelestarian ekosistem rawa.
Agar terciptanya ekosistem yang produktif maka pengelolaan SDA rawa harus diarahkan pada kegiatan eksploitasi dan pembinaan yang tujuannya mengusahakan agar penurunan daya produksi alam akibat tindakan eksploitasi dapat diimbangi dengan tindakan peremajaan dan pembinaan. Sehingga manfaat yang diperoleh dapat maksimal dan tentunya secara terus menerus. Karena dalam pengelolaan rawa yang berkelanjutan, pertimbangan ekologi dan ekonomi harus seimbang. Oleh karena itu pemanfaatan berbagai jenis produk yang diinginkan oleh pengelola dapat dicapai dengan mempertahankan kelestarian SDA tersebut dan lingkungannya.Dengan demikian secara filosofis, pengelolaan SDA rawa yang berkelanjutan jelas untuk memenuhi kebutuhan saat ini dengan tanpa mengabaikan pemenuhan kebutuhan bagi generasi yang akan datang, baik dari segi keberlanjutan hasil maupun fungsi, karena telah hidup berjuta asa di ekosistem rawa.

0 komentar:

Posting Komentar